• MTSN 1 SABANG
  • MTsN Hebat, Bermatabat, Investasi Dunia Akhirat

JIWA YANG TERTUKAR

PROLOG

 

Alicia Aurelia, seorang gadis yang cantik dengan kulit putih dan rambut hitam. Ia seorang putri dari CEO perusahaan terbesar dan juga memiliki kepintaran di atas rata-rata. Kehidupannya berjalan dengan normal, namun semua berubah ketika jiwanya malah tertukar dengan orang lain.

*        *        *         *

 

"Alicia Aurelia, ayo bangun nanti terlambat ke sekolah," teriak mama Alicia dari bawah, akan tetapi Alicia masih belum bangun dari tidurnya.

"Anak itu!" mama Alicia pun masuk ke kamar Alicia sambil membawa pengeras suara, "Alicia, bangun!" teriak mamanya memakai pengeras suara tepat di telinga Alicia.

"Iya, Ma. Alicia bangun." Ia segera berlari ke kamar mandi.

*        *        *         *

 

Saat Alicia sedang menyantap sarapannya, mamanya bertanya, "Alicia, katanya besok kamu ada ujian harian ya?"

"Yah, begitulah, Ma" jawab Alicia dengan santainya.

Tidak lama, ia pun menyelesaikan santapannya itu, "Aku sudah selesai," kata Alicia.

Ia kemudian membawa tasnya keluar, "Ma! Lihat kunci mobilku tidak?" teriak Alicia

"Nih kuncinya. Tidak usah teriak, Alicia." kata mamanya sambil memberikan kunci mobil ke tangan Alicia.

"Hehe. Iya Ma. Licia berangkat sekolah dulu ya." pamit Alicia sambil mencium tangan ibunya.

"Iya hati-hati," Balas mama Alicia.

*        *        *         *

 

"Alicia, mobil baru ya?" tanya Liana, sahabat Alicia.

"Hehe, kok tahu?" tanya Alicia sambil cengengesan.

"Jelas tahulah, Kau kan sering gonta-ganti mobil ke sekolah," kata Ria, sahabat Alicia juga.

"Liciaa, pinjam buku PR-mu dong" pinta Liana dengan nada manja.

"Buat apa?" tanya Alicia.

"Buat salin jawaban PR lah," jawab Liana. Alicia hanya bisa menghela napasnya, lalu memberikan buku PR nya ke Liana.

"Makasih Licia. Licia baik deh," kata Liana. Kemudian ia segera menyalin jawaban PR dari buku Alicia.

*        *        *         *

 

Waktu istrahat telah tiba. Alicia, Ria, dan Liana segera berlari ke kantin dan duduk di meja kantin, "Kalian mau pesan apa?" tanya Ria.

"Mie ayam dengan teh dingin saja." jawab Liana.

"Pesananku sama saja dengan Liana," kata Alicia.

"Baiklah, 3 mangkuk mie ayam dan 3 teh dingin segera datang nyonya-nyonya." Ria kemudian langsung berlari ke arah kantin untuk memesan makanan. Sembari menunggu, Alicia dan Liana bermain dengan ponselnya.

 

Brakkk!!!

Tiba-tiba ada yang memukul meja dengan kuat. Siapa lagi kalau buka Vero Ardhiantya, anak yang sering mengganggu Alicia dan kedua sahabatnya,

"Pindah! Aku mau duduk di sini." usir laki-laki itu.

"Enggak mau, kami duluan yang di sini," jawab Liana dengan kesal. Jujur saja Liana sangat muak jika harus berhadapan dengan Vero.

"Kubilang, pindah!" teriak Vero.

"Aku tidak mau, kami duluan disini." kata Alicia dengan santainya.

Vero mengeraskan rahangnya, dia benar-benar marah.

"Pesanan kalian sudah datang," kata Ria sambil membawa nampan berisi 3 mangkuk mie ayam dan 3 gelas teh dingin.

 

Mereka bertiga makan dengan tenang, mengabaikan Vero yang sedang emosi. Vero mengapa kesal karna diabaikan, dia langsung duduk di kursi samping Alicia dan mencomot sesuap mie ayam milik Alicia,

"Kalau mau, beli sendiri jangan ngambil makanan orang lain," omel Alicia ke Vero.

"Malas ngantre," jawab Vero sambil memakan makanan Alicia.

Alicia hanya bisa pasrah karena makanannya dimakan oleh Vero.

"Jangan dihabiskan, aku masih lapar," rengek Alicia ke Vero.

Vero yang melihat Alicia kelaparan langsung merasa kasihan,

"Nih sisa satu suap lagi," kata Vero, kemudian dia lari masuk ke kelasnya.

"Vero jahanam!" umpat Alicia, kemudian ia memakan suapan terakhirnya.

Tidak lama tanda masuk telah berbunyi, "Yahh... Aku masih lapar," keluh Alicia.

Dia dan kedua sahabatnya pun segera memasuki kelasnya, "Nih, buat kau," Vero memberikan satu susu kotak dingin dan sebungkus roti.

"Makasih," Alicia segera memakan roti itu dan meminum susu yang diberikan Vero tadi.

*        *        *         *

 

Bel tanda pulang sudah berbunyi. Alicia pun pulang dengan mobilnya. Di tengah perjalanan, dia melihat Vero di trotoar. Dia segera membawa mobilnya dan berhenti tepat di depan Vero,

"Kenapa, Ver?" tanya Alicia.

"Ban motorku bocor. Licia, boleh tidak aku menumpang?" kata Vero sambil memperlihatkan wajah imutnya. Alicia yang melihat itu langsung mual,

"Iya iya. Kau boleh menumpang denganku, tapi jangan tunjukkan ekspresi itu. Menjijikkan!" ejek Alicia.

"Wajahku yang imut begini kamu bilang menjijikkan?" kata Vero dengan kesal.

"Imut kepalamu!" ledek Alicia.

"Taruh saja motor di bengkel." kata Alicia.

Vero pun menuruti perkataan Alicia. Vero masuk ke mobil dan duduk di samping Alicia.

*           *            *         *

 

"Bagaimana, Bang?" tanya Vero pada tukang bengkel.

"Hmm... Kayaknya motornya besok bisa diambil, Dek." jawab tukang bengkel.

"Licia, aku numpang ya besok ke sekolah?" rengek Vero.

"Huh, baiklah. Tapi hanya untuk besok saja ya." ujar Alicia.

"Ya. Terima kasih, Alicia!" kata Vero dengan bersemangat.

"Iya sama sama," jawab Alicia dengan suara lemas, Alicia hanya bisa pasrah.

         

Keesokan harinya Mama Alicia mendengar suara ketukan pintu di waktu pagi. Beliau langsung membuka pintunya.

"Pagi, Tante yang manis. Alicianya ada tidak?" goda Vero sambil bertanya.

"Ah, Vero bisa saja. Alicianya ada di dalam. Sebentar ya,  tante panggilkan dulu," jawab mama Alicia sambil tersipu.

"Alicia, ada temanmu di luar." teriak mamanya.

"Iya Ma. Alicia segera ke sana," jawab Alicia dengan malas. Ia pun segera pergi menghampiri Vero yang sudah menunggu di depan pintu.

"Pagi, babu cantikku. Kau siap mengantarkan raja yang tampan ini ke sekolah?" ledek Vero. Alicia hanya memutar bola matanya dengan malas, dia pun segera masuk ke mobil, diikuti dengan Vero.  

*        *        *         *

Sekarang ini Vero sedang asyik bermain dengan ponselnya, sementara Alicia sedang fokus menyetir.

"Vero,  ayo tukaran. Masa cewek yang menyetir? Bukannya cowok ya?" tanya Alicia.

"Aku tidak bisa menyetir," jawab Vero sambil memainkan ponselnya.

"Cowok kok tidak bisa menyetir? Itu cowok atau cewek?" tanya Alicia dengan nada nengejek.

"Cewok." jawab Vero kesal.

"Cewok itu apa?" tanya Alicia dengan polosnya,

"Cewok itu satu orang punya dua gender, bisa jadi cowok, bisa jadi cewek," jelas Vero.

"Memangnya di dunia nyata ada manusia seperti itu?" tanya Alicia sambil menaikkan alisnya sebelah.

Vero yang geram dengan pertanyaan Alicia pun langsung menjitak kepala Alicia dengan kuat,

"Ya tidak ada lah, itu kan cuma candaan," jawab Vero dengan kesal.

"Aww, jangan kasar ke perempuan ya!" teriak Alicia.

"Memangnya kau perempuan?" tanya Vero sambil menunjukkan mimik liciknya itu.

"Tentu saja aku perempuan," kata Alicia dengan kesal.

"Hahaha. Iya deh," kata Vero sambil tertawa terbahak-bahak.

 

Tinn!!... Tinn!!...

Alicia pun mendengar suara klakson mobil, "Woi, cepat menghindar!" teriak Vero.

"Enggak bisa!" jawab Alicia dengan suara yang tak kalah kerasnya.

"Aku enggak mau mati muda." teriak Vero sambil meminum susunya.

"Masih sempat-sempatnya minum susu," teriak Alicia.

BRAKK!!

Mobil Alicia pun mengalami kecelakaan. Kepala Alicia terbentur ke setir mobil dan  mengeluarkan cairan merah yang kental, sementara Vero di sampingnya sudah pingsan dengan keadaan terbalik. Orang-orang yang melihat kecelakaan itu langsung membawa Alicia dan Vero ke rumah sakit terdekat, untungnya mereka hanya luka kecil saja.

*        *        *         *

 

"Ummhh, aku di mana?" tanya Alicia. Ia merasa ada yang aneh dengan tubuhnya. Alicia segera menuju ke cermin yang tergantung di ruangan itu. Awalnya ia merasa heran mengapa bayangan Vero ada di cermin. Satu detik, dua detik, tiga detik,

"Aku berada di tubuh vero?" teriak Alicia.

BRAKK!

Seseorang membuka pintu dengan kuatnya, yang tak lain adalah Vero.

"Apa-apaan ini? Kenapa aku berada di tubuhmu, Alicia?" teriak Vero dengan hebohnya.

"Hmm, kurasa jiwa kita tertukar." kata Alicia

"Apa? Aku enggak mau jadi cewek." teriak Vero lagi.

Yah, mau bagaimana lagi? Mungkin ini hanya sementara," kata Alicia. "Untuk sementara ini, kau harus tinggal di rumahku dan aku akan tinggal di rumahmu," jelas Alicia.

"Huft, baiklah." jawab Vero pasrah.

*        *        *         *

 

Sorenya...

"Ma, Alicia udah pulang," kata Vero, saat ini ia sedang berpura-pura menjadi Alicia.

"Alicia, kamu tidak apa-apa, Nak? Mama dengar tadi kamu kecelakaan?" tanya mama Alicia. Kemudian ibunya langsung memeluk Vero dengan erat. Vero merasakan kehangatan yang lama hilang, dia pun juga bisa melihat raut wajah khawatir dari seorang ibu, Vero benar-benar merindukan ibunya sekarang.

"Ah, Alicia tidak apa-apa kok, Ma." ujar Vero seraya untuk menenangkan mama Alicia

"Ya sudah, Ver-eh maksudnya Alicia mandi dulu ya, Ma." kata Vero sambil berlari ke arah kamar mandi. Untung saja, Alicia sudah menunjukkan letak ruangan sebelum Vero pergi. Kalau tidak, pasti dia akan tersesat.

*        *        *         *

 

"Bang, besok atau lusa saja ya saya ambil motornya," kata Alicia pada tukang bengkel

"Hmm, kenapa tidak ambil sendiri saja, Dek?" tanya tukang bengkel tersebut.

Alicia merasa kesal mendengar pertanyaan itu, "Emang Abang enggak lihat apa? Luka-luka begini disuruh bawa motor? Saya itu baru kecelakaan." kata Alicia dengan kesal.

"Hehe, ya sudah kalau begitu," jawab tukang bengkel, kemudian Alicia pulang dengan memesan taksi online.

Alicia pun tiba di rumah Vero, dia pun segera masuk ke dalam rumah tersebut.

"Huhh laper, masak ikan saja lah," kata Alicia sambil membuka kulkas, kemudian Alicia mengambil tiga ekor ikan dan mulai memasak ikan itu.

"Waa! Mama ikannya loncat-loncat!" teriak Alicia.

"Yahh gosong, pesan makanan saja lah." kata Alicia, dia pun mengambil ponselnya dan memesan makanan, sambil menunggu pesanannya datang, Alicia bermain dengan kucing milik Vero.

 

Tok, tok, tok....

Alicia pun  membuka pintu untuk mengambil pesanan dan membayarnya. Alicia pun makan dengan tenang, sendirian.

"Kasihan Vero, dia tinggal sendiri di rumahnya, pasti dia kesepian," pikir Alicia

*        *        *         *

 

Keesokan harinya...

"Ma, Licia pergi dulu ya, Ma." pamit Vero pada mama Alicia.

"Iya, Hati-hati ya, Nak!" kata mama Alicia.

"Iya, Ma." jawab Vero.

Vero pun mengendarai mobil milik Alicia. Untung saja Alicia sempat mengajari Vero cara mengendarai mobil. Jika tidak, pasti mama Alicia akan curiga.

 

Vero pun melajukan mobilnya ke rumahnya sendiri. Sesampai di sana, terlihat Alicia sudah menunggu Vero.

"Ck, kenapa lama?" tanya Alicia dengan kesal.

"Hehe, maaf. Silahkan masuk tuan putri!" kata Vero.

"Aku bukan tuan putri, genderku saja cowok." kata Alicia.

"Maaf pangeran," Vero cengengesan.

 Alicia pun masuk ke mobil dan duduk di samping Vero. Vero melihat raut muka Alicia yang kesal dan hanya bisa tersenyum.

"Apa senyum-senyum?" tanya Alicia dengan kesal.

"Hehe, habisnya wajah kau lucu kalau lagi kesal." kata Vero sambil terkekeh.

"Ih jijik tahu." kata Alicia sambil mencubit perut Vero dengan kekuatan ekstrem.

"Aw, sakit Licia!" teriak Vero dengan kencang.

"Jalankan saja itu mobilnya." perintah Alicia ke Vero.

"Siap tuan," kata Vero sambil menirukan gaya pengawal.

Alicia yang melihat tingkah Vero, langsung tertawa pelan. Vero pun melajukan mobilnya ke sekolah.

*        *        *         *

 

Hari ini akan ada ujian harian. Alicia sengaja tidak belajar supaya Vero mendapatkan nilai rendah, sementara Vero belajar keras, supaya ia mendapat nilai tinggi dan dapat mengalahkan Alicia. Vero lupa kalau jiwanya sedang tertukar dengan Alicia.

"Kalian jangan menyontek. Jika kalian ketahuan menyontek, maka kalian tidak boleh mengikuti ujian," ancam guru mereka.

"Baik bu," jawab para murid.

*        *        *         *

 

Tak terasa ujian sudah berakhir. Hari ini hari di mana akan diumumkannya rangking para murid.

"Alicia, ayo kita lihat rangking kita." ajak Vero.

"Ayo," kata Alicia.

Mereka kemudian berlari ke mading. Alicia merasa senang karena dia tetap rangking satu, sementara Vero, dia ternganga melihat rangking nya turun drastis, dari rangking 2 ke rangking 31.

"Kau sengaja melakukannya ya?" teriak Vero kesal.

"Haha, kasihan turun drastis ya?" ledek Alicia.

Vero langsung mendorong Alicia ke dinding, mencengkeram erat tangan Alicia.

"Vero, sakit!" teriak Alicia.

 Alicia pun segera menendang perut Vero dan Vero pun terjungkal. Akhirnya mereka bertengkar dengan hebat. Guru yang melihat itu langsung melerai mereka berdua. Keadaan Vero, rambutnya sudah acak-acakan, bajunya terlihat kusut, dan tangannya penuh dengan luka lebam. Sementara Alicia, bajunya juga sudah kusut dan sudut bibirnya sudah berdarah karena kena pukulan.

"Karena kalian sudah membuat keributan, bapak akan hukum kalian." kata Pak guru.

"Apa hukumanny, Pak?" tanya Alicia dan Vero secara bersamaan.

"Bersihkan satu sekolah saat setelah pulang sekolah nanti." kata Pak guru tegas.

"Apa? Satu sekolah?" teriak Alicia dan Vero.

"Pak, tolong kasih keringanan sedikit saja," kata Vero sambil memelas.

"Tidak bisa. Saya permisi dulu," pamit pak guru kemudian pergi meninggalkan Alicia dan Vero.

"Ini semua salahmu," kata Alicia.

"Ya, ya, aku minta maaf." jawab Vero tak acuh.

Mereka pun masuk ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi.                                         

*        *        *         *

 

Sorenya....

Bel tanda pulang sudah berbunyi. Vero sudah memegang sapu dan sekop, begitu juga dengan Alicia,

"Kita harus cepat, aku tak mau berlama-lama di sekolah ini," kata Alicia.

"Ya.. Semangat!" kata Vero dengan bersemangat.

"Pertama, kita garis membersihkan kelas X, XI, dan XII. Setelah itu kita akan membersihkan toilet, lalu membersihkan halaman." jelas Vero.

"Huh.. Banyak juga ya." keluh Alicia.

"Sabar, namanya juga hukuman. Semangat!" kata Vero menyemangati Alicia.

*        *        *         *

 

"Akhirnya selesai," kata Alicia.

Mereka sudah membersihkan satu sekolah.

"Ayo kita pu- eihh malah tidur," kata Vero sambil melihat Alicia sudah ketiduran.

Vero pun mengangkat sebelah kakinya dan menyeret tubuh Alicia ke mobil.

"Licia bangun," kata Vero sambil menepuk pipinya pelan.

"Umhh... Lima abad lagi," kata Alicia.

Vero segera mengambil air bekas pelajar dan menumpahkannya tepat di wajah Alicia. Alicia pun terbangun.

"Masuk ke mobil cepat!" suruh Vero ke Alicia.

Alicia masuk ke mobil, Vero pun melajukan mobilnya.

*        *        *         *

 

Saat ini, Alicia sedang melihat pemandangan luar lewat jendela, sedangkan Vero sedang fokus menyetir.

"Licia, kamu mengambek ya?" tanya Vero sambil menahan tawa.

"Hm," jawab Alicia singkat.

"Nih buat kau," kata Vero sambil memberikan susu ke Alicia, senyum Alicia merekah.

Dia segera mengambil susu yang diberikan Vero dan meminumnya. Vero terus memerhatikan Alicia sambil tersenyum, jujur saja Vero merasa gemas dengan tingkah lucu Alicia. Vero jadi tidak fokus menyetir lagi.

Tinn!!... Tinn...

Vero pun mendengar klakson mobil, "Vero, rem cepat!" suruh Alicia.

"Enggak bisa, remnya blong." teriak Vero panik.

 

BRAKK!!!

Sekali lagi mereka mengalami kecelakaan. Mereka pun dilarikan ke rumah sakit terdekat.

*        *        *         *

 

"Huh, apa aku di rumah sakit lagi?" tanya Alicia.

Ia segera berlari menuju cermin. Tubuhnya sudah kembali. Jiwanya sudah kembali. Vero membuka pintu ruangan Alicia,

"Akhirnya aku kembali." teriak Vero senang.

"Akhirnya jiwa kita kembali." kata Alicia dengan lega.

"Ayo pulang," ajak Vero.

"Ayo!" kata Alicia dengan semangat.

Mereka pun kabur dari rumah sakit secara diam-diam.

*        *        *         *

 

Tok, tok, tok....

Mama Alicia membuka pintu. Alicia langsung memeluk mamanya, sementara Vero, dia tersenyum miris, karena harus tinggal sendirian lagi.

"Vero ayo masuk dulu," ajak Alicia.

Vero pun masuk mengikuti Alicia.

"Mama, adopsi Vero dong, jadi abangnya Alicia." rengek Alicia.

Vero terkejut sekaligus terharu. "Iya, iya, mama bakal adopsi Vero," kata mama Alicia.

"Yeayy! Alicia punya abang," teriak Alicia senang.

Vero pun langsung memeluk Alicia erat, "Makasih ya Licia, Licia emang baik," kata Vero terharu.

"Hehe, sama-sama abang," kata Alicia, membalas pelukan Vero.

                     

 

—TAMAT–

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
MEMBACA SENYAP MTsN SABANG

Membaca senyap MTsN Sabang edisi Selasa, 8 November 2022. Membaca senyap merupakan salah satu program Literasi MTsN Sabang dari sekian banyak program literasi lainnya. Membaca Senyap d

08/11/2022 08:59 - Oleh administrator - Dilihat 768 kali
Rerubangga MTsN 1 Sabang Menuju Siswa Berprestasi Dan Berkarya Oleh Sri Nilawati, S.Ag

Rerubangga MTsN 1 Sabang Menuju Siswa Berprestasi Dan Berkarya   Oleh Sri Nilawati, S.Ag               Tangga mer

26/10/2022 10:50 - Oleh administrator - Dilihat 317 kali
Apel

Apel                 Siang ini terasa terik sekali matahari membakar wajah ku yang sudah semakin legam terbak

08/09/2022 18:23 - Oleh administrator - Dilihat 377 kali
Duka

Duka hadirnya tak terduga sering tak didamba menghadapi Duka dengan sabar adalah Pahala bagi mereka yang percaya   Kadang duka menghampiri saat hari begitu indah hingga air

08/09/2022 18:19 - Oleh administrator - Dilihat 335 kali
Ayah

Ayah Aku tak pernah ingat hangat belaian tangan kekar mu namun aku percara Engkau selalu membelaiku Karena aku dapat merasakannya Hari ini usia ku bertambah “bukan bertamba

08/09/2022 18:18 - Oleh administrator - Dilihat 333 kali
Yang Terabaikan

Yang Terabaikan Mengapa engkau melakukan apakah hanya karena mengejar penghargaan segera hentikan jika itu yang menjadi alasan   Seberapa penting alasan itu jangan pernah en

08/09/2022 18:16 - Oleh administrator - Dilihat 318 kali
Tulang Rusuk

Tulang Rusuk wahai engkau sang tulang rusuk berakhir sudah kini di hari Sabtu 29 Agustus 2020 Engkau tak pantas lagi menjadi tulang rusuk Menangis darah pun engkau Mulai hari ini

08/09/2022 18:14 - Oleh administrator - Dilihat 369 kali
Sujud

Sujud ada rasa nyaman yang menyelimuti saat kening menyentuh bumi memuja Mu Ya Ilahi Rabbi   ada hampa yang menghampiri jika terlambat aku mengadu melepas resah yang meliput

08/09/2022 18:12 - Oleh administrator - Dilihat 285 kali
Sahabat

Sahabat kalian selalu ada bersama ku tersenyum dan menangis bersama kadang marah kadang canda sering kita galau bersama Sahabat Seakan tak berbatas rasa Saat kita saling berbagi

08/09/2022 18:11 - Oleh administrator - Dilihat 245 kali